Minggu, 19 Juni 2011
Hubungan Kesehatan Gigi Dengan Kehamilan
Banyak pasangan yang sudah lama menikah namun belum juga mendapat keturunan. Meski ada yang sengaja menunda kehamilan karena berbagai hal, tidak sedikit yang sudah berusaha keras namun selalu gagal karena tidak tahu strateginya.
Kehamilan secara alami, bukan dengan bayi tabung, hanya bisa terjadi jika dilakukan pada saat yang tepat. Dalam sebulan, seorang perempuan hanya mengalami masa subur kurang dari 24 jam sehingga setiap peluang harus benar-benar dimanfaatkan.
Dikutip dari KansasCity, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bisa cepat hamil.
1. Lakukan saat sensitivitas hidung meningkat
Ketika seorang perempuan menjadi lebih sensitif terhadap bebauan di sekitarnya, itu tandanya ia sedang ovulasi atau berada dalam masa subur. Jika ingin segera punya anak, inilah waktu yang paling tepat untuk bercinta walau mungkin pada saat itu bau badan pasangannya akan lebih menyengat.
2. Sabar, peluang hamil hanya 15 persen tiap bulan
Bisa dipahami jika perempuan begitu girang ketika dinyatakan positif hamil, karena untuk itu memang butuh perjuangan. Sebuah riset bahkan pernah membuktikan, sebagian besar perempuan di usia 30-an tahun butuh waktu 8 bulan dan 140 kali hubungan seks untuk bisa hamil dengan peluang kehamilan di setiap bulannya hanya 15 persen.
3. Gigi harus bersih untuk bisa hamil
Kesehatan gigi dan rongga mulut adalah syarat bagi para perempuan untuk bisa hamil. Bukan saja karena bau mulut dan napas yang tidak segar membuat para laki-laki malas untuk mencumbui pasangannya, namun penelitian membuktikan bahwa infeksi gusi juga dapat memicu kelahiran prematur atau kematian janin serta melemahkan sperma yang akan membuahi sel telur.
4. Nonton film porno membuat sperma lebih kuat
Percaya atau tidak, penelitian membuktikan bahwa sperma yang dihasilkan menjadi lebih kuat untuk berenang menuju sel telur setelah laki-laki menonton film porno. Uniknya tidak sembarang film porno yang bisa memberikan efek semacam itu, hanya film bertema heteroseksual dan bukan homoseksual (gay maupun lesbian).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar