Selama ini puasa dikaitkan dengan ritual agama tertentu atau sedang melakukan diet. Kini bukti baru menunjukkan puasa secara teratur juga baik untuk kesehatan jantung.
Peneliti jantung dari Intermountain Medical Center Heart Institute melaporkan bahwa puasa tidak hanya menurunkan risiko seseorang dari penyakit arteri koroner dan diabetes, tapi juga menghasilkan perubahan yang signifikan pada kadar kolesterol.
Selama ini penyakit diabetes dan memiliki kolesterol tinggi dikenal sebagai salah satu faktor risiko dari penyakit jantung koroner. Saat ini penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab utama kematian.
Dalam studi terbaru yang dilaporkan pada seminar ilmiah American College of Cardiology di New Orleans menemukan bahwa puasa teratur juga mengurangi faktor risiko lain untuk jantung seperti kadar trigliserida, berat badan dan kadar gula darah.
"Penemuan baru ini menunjukkan bahwa studi yang ada sebelumnya bukanlah suatu peristiwa yang kebetulan," ujar Dr Benjamin D Horne, PhD, MPH, direktur kardiovaskular dan epidemiologi genetik di Intermountain Medical Center Heart Institute, seperti dikutip dari ScienceDaily, Jumat (20/5/2011).
Dr Horne menuturkan studi baru ini mencatat reaksi dalam mekanisme biologis tubuh selama puasa. Puasa menyebabkan tubuh kelaparan dan stres, sebagai respons maka tubuh akan melepaskan lebih banyak kolesterol yang memungkinkannya menggunakan lemak sebagai sumber bahan bakar dan bukan glukosa.
"Kondisi ini akan mengurangi jumlah sel-sel lemak dalam tubuh. Hal ini penting karena sel-sel lemak yang lebih sedikit di dalam tubuh, akan memperkecil kemungkinan mengalami resistensi insulin atau diabetes," ujar Dr Horne.
Selain itu puasa juga membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), serta membuat hormon pertumbuhan manusia (human growth hormone/HGH) yang bekerja melindungi otot dan keseimbangan metabolik merespons lebih cepat yang dapat meningkatkan jumlahnya.
Jika seseorang memiliki risiko kecil terkena diabetes dan memiliki kolesterol baik yang lebih banyak, maka kondisi ini akan mengurangi faktor risiko dari penyakit jantung koroner. Berdasarkan hasil studi ini Dr Horne percaya suatu saat ini puasa bisa diresepkan sebagai pengobatan untuk mencegah diabetes dan penyakit jantung koroner.
Peneliti jantung dari Intermountain Medical Center Heart Institute melaporkan bahwa puasa tidak hanya menurunkan risiko seseorang dari penyakit arteri koroner dan diabetes, tapi juga menghasilkan perubahan yang signifikan pada kadar kolesterol.
Selama ini penyakit diabetes dan memiliki kolesterol tinggi dikenal sebagai salah satu faktor risiko dari penyakit jantung koroner. Saat ini penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab utama kematian.
Dalam studi terbaru yang dilaporkan pada seminar ilmiah American College of Cardiology di New Orleans menemukan bahwa puasa teratur juga mengurangi faktor risiko lain untuk jantung seperti kadar trigliserida, berat badan dan kadar gula darah.
"Penemuan baru ini menunjukkan bahwa studi yang ada sebelumnya bukanlah suatu peristiwa yang kebetulan," ujar Dr Benjamin D Horne, PhD, MPH, direktur kardiovaskular dan epidemiologi genetik di Intermountain Medical Center Heart Institute, seperti dikutip dari ScienceDaily, Jumat (20/5/2011).
Dr Horne menuturkan studi baru ini mencatat reaksi dalam mekanisme biologis tubuh selama puasa. Puasa menyebabkan tubuh kelaparan dan stres, sebagai respons maka tubuh akan melepaskan lebih banyak kolesterol yang memungkinkannya menggunakan lemak sebagai sumber bahan bakar dan bukan glukosa.
"Kondisi ini akan mengurangi jumlah sel-sel lemak dalam tubuh. Hal ini penting karena sel-sel lemak yang lebih sedikit di dalam tubuh, akan memperkecil kemungkinan mengalami resistensi insulin atau diabetes," ujar Dr Horne.
Selain itu puasa juga membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), serta membuat hormon pertumbuhan manusia (human growth hormone/HGH) yang bekerja melindungi otot dan keseimbangan metabolik merespons lebih cepat yang dapat meningkatkan jumlahnya.
Jika seseorang memiliki risiko kecil terkena diabetes dan memiliki kolesterol baik yang lebih banyak, maka kondisi ini akan mengurangi faktor risiko dari penyakit jantung koroner. Berdasarkan hasil studi ini Dr Horne percaya suatu saat ini puasa bisa diresepkan sebagai pengobatan untuk mencegah diabetes dan penyakit jantung koroner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar